SELAMAT DATANG DI

Situs Tradisi Spiritual Mahayana Bhumisambhara

Yeka hetu ni sang mahayana sirataki-taki makabuddhi sadhaka,
Jnanekattwa ginong niran wenanga ring pati hurip ira don ira laku,
Samangkana sireki rakwa kahidep Jinapati wekas ing nirasraya.

Demikianlah mengapa seorang Mahayanis berusaha kuat untuk memiliki kemampuan seorang sadhaka, 
karena keinginan utamanya adalah pengetahuan utama, kekuatan untuk menaklukkan mati dan hidup. 
Ini tujuan utamanya, dengan demikian ia akan disebut sebagai Sang Jinapati, sebagai pelindung bagi
mereka yang tanpa perlindungan.

Bodhakawya Sutasoma; cxxv

OFFERING PELITA GANDEN NAMCHOE

Demi kebajikan bagi semua makhluk,
Mengungkap kembali samudra praktik dari masa lampau,
Mengungkap kembali cara-cara yang dijalani (Buddha) di masa
lampau sebagai Bodhisattva,
Mengungkap kembali samudra kebajikan dari semua Buddha,
Mengungkap kembali kemandirian kekuatan dari tercapainya
Kebuddhaan di seluruh tempat Pencerahan,
Mengungkap kembali pengetahuan suci yang meresapi segala keberadaan,
Mengungkap kembali pengetahuan yang tak bias; kekuatan serta
ketidakgentaran dari para Buddha,
Mengungkapkan kembali penjelmaan universal dari Sang Buddha,
Mengungkap keajaiban tak terbatas penjelmaan-penjelmaan Sang Buddha,
Mengungkapkan hiasan-hiasan di alam-alam para Buddha,
Mengungkap kembali seluruh praktik pranidhana Bodhisattva Samantabhadra,
Menyebabkan makhluk-makhluk hidup sebanyak atom yang terdapat di gunung, bangkit tekadnya untuk mencapai pencerahan; menyebabkan makhluk-makhluk hidup yang sebanyak atom di alam para Buddha, menyempurnakan bumi suci Pencerahan.

Kegiatan Bhumisambhara; Dikutip dari Avatamsaka-sutra

Bodhisattva mengembangkan sepuluh
sikap terhadap semua makhluk:
Antusias, berbelas kasih, mau memberi
kebahagiaan, mau memberi rasa aman,
berkasih sayang, penuh perhatian,
melindungi, memahami keadaan mereka,
memandang mereka sebagai guru,
menganggap mereka sebagai pembimbing.

Avatamsaka-sutra